Minggu, 09 November 2014

MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI dan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI


MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI 

Identifikasi masalah - masalah pembangunan dimaksudkan untuk mempercepat upaya pembangunan di negara-negara berkembang. Masalah-masalah yang teridentifikasi adalah faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan dan beban ketergantungan.
1. KEMISKINAN
Untuk memahami lebih jauh persoalan kemiskinan ada baiknya memunculkan beberapa kosakata standar dalam kajian kemiskinan (Friedmann, 1992: 89) sebagai berikut :
a. Powerty line (garis kemiskinan). Yaitu tingkat konsumsi rumah tangga minimum yang dapat diterima secara sosial.
b. Absolute and relative poverty (kemiskinan absolut dan relatif). Yaitu kemiskinan yang jatuh dibawah standar konsumsi minimum dan karenanya tergantung pada kebaikan. Sedangkan relatif adalah kemiskinan yang eksis di atas garis kemiskinan absolut yang sering dianggap sebagai kesenjangan antara kelompok miskin dan kelompok non miskin berdasarkan income relatif.
c. Deserving poor adalah kaum miskin yang mau peduli dengan harapan orang-orang non-miskin, bersih, bertanggungjawab, mau menerima pekerjaan apa saja demi memperoleh upah yang ditawarkan.
d. Target population, populasi sasaran adalah kelompok orang tertentu yang dijadikan sebagai objek dan kebijakan serta program pemerintah. Mereka dapat berupa rumah tangga yang dikepalai perempuan, anak-anak, buruh tani yang tak punya lahan, petani tradisional kecil, korban perang dan wabah, serta penghuni kampung kumuh perkotaan.

Faktor Penyebab Kemiskinan
Secara sosio ekonomis, terdapat dua bentuk kemiskinan, yaitu :
1. Kemiskinan absolut adalah suatu kemiskinan di mana orang-orang miskin memiliki tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan, atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, kebutuhan hidup minimum antara lain diukur dengan kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan, kalori, GNP per kapita, pengeluaran konsumsi dan lain-lain.
2. Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara suatu tingkat pendapatan dengan tingkat pendapatan lainnya. Contohnya, seseorang yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa tertentu bisa jadi yang termiskin pada masyarakat desa yang lain.
Di samping itu terdapat juga bentuk-bentuk kemiskinan yang sekaligus menjadi faktor penyebab kemiskinan (asal mula kemiskinan). Ia terdiri dari:
3. Kemiskinan natural adalah keadaan miskin karena dari awalnya memang miskin. Kelompok masyarakat tersebut menjadi miskin karena tidak memiliki sumberdaya yang memadai baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia maupun sumberdaya pembangunan, atau kalaupun mereka ikut serta dalam pembangunan, mereka hanya mendapat imbalan pendapatan yang rendah. Menurut Baswir (1997: 21) kemiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiah seperti karena cacat, sakit, usia lanjut atau karena bencana alam.
4. Kemiskinan kuktural mengacu pada sikap hidup seseorang atau kelompok masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan. Kelompok masyarakat seperti ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan merubah tingkat kehidupannya. Akibatnya tingkat pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang dipakai secara umum.
5. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak merata, korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung menguntungkan kelompok masyarakat tertentu. Selanjutnya Sumodiningrat (1998: 27) mengatakan bahwa munculnya kemiskinan struktural disebabkan karena berupaya menanggulangi kemiskinan natural, yaitu dengan direncanakan bermacam-macam program dan kebijakan.

2. PENGANGGURAN
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik. Di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil dan produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif. Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
A. Jenis-jenis Pengangguran
Jenis Pengangguran Berdasarkan kepada sumber / penyebab yang mewujudkan pengangguran tersebut, yaitu terdiri dari:
a. Pengangguran normal atau friksional
b. Pengangguran siklikal
c. Pengangguran struktural
d. Pengangguran teknologi
Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud, yaitu terdiri dari:
1. Pengangguran terbuka
2. Pengangguran tersembunyi
3. Pengangguran musiman
4. Setengah menganggur
B. Dampak Pengangguran.
1. Bagi perekonomian
a. Masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraan yang mungkin dicapainya.
b. Pendapatan pajak pemerintah berkurang.
c. Menghambat pertumbuhan ekonomi.
2. Terhadap Individu dan Masyarakat
a. Kehilangan mata pencaharian dan pendapatan
b. Kehilangan atau berkurangnya keterampilan
c. Menimbulkan ketidak-stabilan sosial dan politik

3. INFLASI
Inflasi (inflation) adalah suatu gejala dimana tingkat harga mengalami kenaikan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan harga umum yang terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
A. Sebab-sebab timbulnya inflasi:
1. Pandangan Keynes
a. Jumlah uang beredar (Ms) hanyalah salah satu faktor penentu tingkat harga.
b. Dalam jangka pendek Agregate Demand (C, I, G) dan pajak (T) juga mempengaruhi inflasi.
2. Pandangan Aliran Ekspektasi Rasional dan Ekonomi sisi Penawaran
a. Ratex percaya bahwa inflasi merupakan fenomena moneter dan Jumlah Uang Beredar merupakan kunci untuk mencapai stabilitas harga.
b. Ekonomi sisi penawaran; inflasi sebagai fenomena moneter, pembatasan moneter untuk mengurangi inflasi, juga penurunan tarif pajak sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan laju pertumbuhan penawaran agregat sehingga tingkat inflasi dapat dikurangi.
3. Pandangan Kaum Strukturalis
a. Disebabkan adanya kendala atau kekakuan struktural :
b. Kendala penawaran bahan pangan yang bersifat inelastis.
c. Kendala devisa.
d. Kendala fiskal.
e. Inflasi merupakan suatu yang inherent di dalam proses pembangunan ekonomi itu sendiri.
B. Jenis Inflasi
1. Inflasi tarikan permintaan (demand-pullinflation)/inflasi sisi permintaan (demand-side inflation)/inflasi karena guncangan permintaan (demand-shockinflation). Yaitu inflasi yang disebabkan sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat.

2. Inflasi dorongan biaya (Cost-pushinflation)/inflasi sisi penawaran (supplyside inflation)/inflasi karena guncangan penawaran (supply-shock inflation). Yaitu
a. Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingankan dengan produktivitas dan efisiensi, yang menyebabkan perusahaan mengurangi supply barang dan jasa mereka ke pasar.
b. Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya restriksi terhadap penawaran dari satu atau lebih sumberdaya.
c. Inflasi yang terjadi apabila harga dari satu atu lebih sumberdaya mengalami kenaikan atau dinaikkan.

3. Inflasi struktural (structural inflation). Yaitu inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya berbagai kendala atau kekauan strural yang menyebabkan penawaran didalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat
Jenis-jenis Inflasi dilihat dari tingkat keparahannya yaitu
1. Inflasi sedang (moderate inflation) yaitu inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat lambat, dan tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan harga relatif;
2. Inflasi ganas (galloping inflation) yaitu inflasi yang mencapai antara dua atau tiga digit.
3. Hiperinflasi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai ribuan bahkan milyar persen per tahun, merupakan jenis inflasi yang mematikan.
C. Dampak Inflasi
Efek redistribusi dari inflasi adalah:
a. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang yang berpendapatan tetap,
b. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang,
c. Memperburuk pembagian kekayaan,
d. Penurunan dalam efisiensi ekonomi,
e. Perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja,
f. Menciptakan lingkungan yang tidak stabil,
g. Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil, menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan di pasar modal,
h. Hal ini akan menyebabkan penawaran dana untuk investasi menurun, dan sebagai akibatnya, investasi sektor swasta teretekan sampai ke bawah tingkat keseimbangannya, yang disebabkan oleh terbatasnya penawaran dana yang dapat dipinjamkan
i. Selama inflasi menuntun ke arah tingkat bunga riil yang rendah dan ketidakseimbangan pasar modal, maka inflasi tersebut akan menurunkan investasi dan pertumbuhan.
Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masyarakat kesulitan dlm berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya ‘menurunkan pertumbuhan ekonomi’. Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya:
Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan tekanan pada nilai mata uang dalam negeri

4. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI)
Yang menjadi sorotan dalam NPI adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’ (current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi.
Neraca Pembayaran dapat DEFISIT jika IMPOR > EKSPOR
Neraca Pembayaran dapat SURPLUS jika EKSPOR > IMPOR

5. KURS ( Nilai Tukar Mata Uang ). Seperti halnya inflasi, kestabilan kurs sangat penting Jika kurs tidak stabil akan mengganggu roda perekonomian negara, hal ini dikarenakan pelaku ekonomi kesulitan dalam mengambil keputusan ekonominya.

6. PERTUMBUHAN EKONOMI
Dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan (pertumbuhan) PDB (Produk Domestik Bruto). Pemerintah berusaha menciptakan iklim perekonomian yang prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak masalah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada 6 :

1. Sumber Dya Manusia (SDM) 

SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya.

2. Sumber Daya Alam (SDA) 

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.

3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)

Ilmu  pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah sumber daya alam  secara produktif.

4. Sosial budaya 

Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat.

5. Keadaan Politik

Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembanguanan.

6. Sistem Pemerintah 

Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan.


Senin, 13 Oktober 2014

ADMINISTRASI KEUANGAN dan Kedudukan Manajemen Keuangan dalam Suatu Organisasi Perusahaan



ADMINISTRASI KEUANGAN

Kesalahan-Kesalahan Dalam Administrasi Keuangan
1.      Merasa tak punya waktu untuk mengelolanya
2.       Tidak melakukan perencanaan keuangan
3.       Terlalu banyak -atau terlalu sedikit- utang
4.       Bergantung pada asuransi
Kurang paham siklus akuntansi, yang mengakibatkan penyusun laporan keuangan terjebak dalam memilah dan menganalisis.
  1. Laporan keuangan tidak relevan bagi pemakainya, tidak berupa informasi sehingga tidak layak untuk dipublikasikan.
  2. Pebisnis atau penyusun laporan keuangan kurang memperhatikan pengaruh lingkungan dan karakteristik usahanya. Padahal ini yang diperlukan untuk menganalisis laporan dan kinerja keuangan suatu perusahaan.
  3. Laporan keuangan tidak mengandung konsep-konsep dasar dan asumsi-asumsi akuntansi sehingga komponen penyusunnya sering tidak terstruktur. Semisal mencampuradukkan keuangan rumah tangga dan perusahaan (konsep kesatuan usaha).
  4. Masih banyak penyusun laporan keuangan yang mengandalkan pencatatan secara manual. Teknologi modern membawa akuntansi ke pencatatan yang otomatis. Jadikan pencatatan manual hanya sebagai cadangan, pengendali, dan pembanding.


   Pengertian Kas Kecil
Menurut KBBI, kas adalah tempat menyimpan uang; tempat membayar dan menerima uang; keluar masuknya uang. Sedangkan menurut Kamus Istilah Akuntansi, kas merupakan alat pembayaran yang dapat diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Dalam arti sempit, kas adalah sejumlah uang tunai dalam bentuk uang kertas dan uang logam, sedangkan dalam arti yang lebih luas, kas juga termasuk cek, wesel pos, dan simpanan bank. Jadi, kas adalah alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.


Tujuan Kas Kecil
Tujuan dibentuknya kas kecil, antara lain:
1.     Untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya kecil (biasanya sudah ditentukan batas maksimum)
2.     Untuk membayar pengeluaran yang sifatnya mendadak
3.     Untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dibayarkan dengan cek
4.     Untuk membantu kelancaran kegiatan pimpinan
5.     Untuk membantu administrasi kantor atau sekretaris dalam melaksanakan tugasnya yaitu memberikan pelayanan yang optimal kepada kolega dan pelanggan

Peralatan yang Dibutuhkan untuk Pengelolaan Dana Kas Kecil
Untuk dapat mengelola administrasi dana kas kecil peralatan yang dibutuhkan, antara lain:
1.      Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
2.      Formulir permintaaan pengeluaran kas kecil
3.      Jurnal pengeluaran kas     
4.      Buku jurnal kas kecil
5.      Buku laporan penggunaan dana kas kecil
6.      Bukti pengeluaran kas kecil
7.      Alat tulis dan alat hitung.


Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil
     Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Dalam melaksanaan pengelolaan kas kecil, ada beberapa prosedur antara lain sebagai berikut.
a.    Pembentukan Dana Kas Kecil
     Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah penunjukan petugas sebagai pemegang kas kecil. Selain itu, perusahaan juga harus menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dan untuk tiga atau empat minggu. Jika jumlah dana telah ditetapkan, maka bendahara perusahaan menarik cek untuk diserahkan kepada pemegang kas kecil. Berdasarkan surat keputusan dari otoritas yang lebih tinggi, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak tiga lembar. Bagian bendahara menerima dua lembar (lembar 1 dan lembar 3), sedangkan lembar ke-2 diarsipkan dibagian keuangan. Bagian bendahara mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1 kemudian mengisi cek dan meminta tanda tangan otorisasi atas cek untuk diserahkan kepada pemegang dana kas kecil, bersama bukti keluar lembar ke-3. Cek kemudian diuangkan ke bank oleh pemegang kas kecil dan uangnya disimpan dalam tempat penyimpanan yang terkunci. Selama perusahaan tidak mengubah jumlah dana kas kecil, maka tidak ada jurnal lain yang berhubungan dengan rekening Kas Kecil.

Contoh:          Pada tanggal 1 Maret PT. ABC membentuk dana kas kecil sebesar Rp 100.000,00. Maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pembentukan dana kas kecil ini adalah,
                        Maret 1            Kas Kecil        .................       Rp 100.000,00
                                                            Kas      .............................       Rp 100.000,00
                                                (Untuk mencatat pembentukan kas kecil)

b.    Pembayaran Melalui Kas Kecil
     Pemegang kas kecil mempunyai kewenangan untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Biasanya manajemen membuat ketentuan tentang jumlah batasan maksimum pengeluaran untuk tiap transaksi yang diijinkan dan larangan-larangan tertentu, misalnya kas kecil tidak boleh digunakan untuk memberi pinjaman kepada karyawan. Setiap pembayaran yang dilakukan melalui kas kecil harus didokumentasikan dengan menggunakan “Bukti Pengeluaran Kas Kecil” atau Voucher Kas Kecil.
     Bukti-bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan pada tempat penyimpanan uang sampai kas kecil diisi kembali. Oleh karena itu, jumlah rupiah dari seluruh bukti pengeluaran dan jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan (dalam contoh di atas Rp 100.000,00). Dengan demikian, perusahaan setiap saat dapat mengawasi pengelolaan kas kecil. Biasanya akuntan intern perusahaan melakukan pemeriksaan mendadak dengan cara mencocokkan jumlah uang yang ada dalam peti uang ditambah jumlah rupiah dari bukti-bukti pengeluaran dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan. Pada saat terjadi pemakaian kas kecil, perusahaan tidak membuat jurnal. Pengaruh tiap transaksi pemakaian kas kecil akan dicatat pada waktu kas kecil diisi kembali.
c.    Pengisian kembali kas kecil
     Pemegang dana kas kecil membuat permintaan pengisian kas kecil berdasarkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Berdasarkan dokumen transaksi tersebut, bendahara mengisi cek dan meminta otorisasi cek kepada pemilik otoritas (misal: kepala departemen). Apabila uang yang terdapat dalam dana kas kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi kembali. Permintaan pengisian kembali dilakukan oleh pemegang kas kecil. Untuk itu, pemegang kas kecil harus menyiapkan daftar pengeluaran (pemakaian) kas kecil yang telah dilakukan dengan dilampiri bukti-bukti pendukung pengeluaran kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil diajukan kepada bendahara perusahaan yang akan meneliti  keabsahan pengeluaran kas kecil yang telah dilakukan. Apabila segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh  perusahaan, maka bendahara memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan pengisian kembali dan menarik cek sebesar jumlah kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah uang dalam dana kas kecil akan kembali pada jumlah semula.

Contoh:          Pada tanggal 15 Maret pemegang kas kecil mengajukan permintaan kembali kas kecil sebesar Rp 87.000,00 yang dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil berupa biaya pos Rp 44.000,00; biaya angkut pembelian Rp 18.000,00; perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dan macam-macam biaya lainnya Rp 5.000,00. Jurnal yang harus dibuat untuk pengisian kembali kas kecil tersebut adalah sebagai berikut:
Maret 15          Biaya Pos        .....................................           Rp 44.000,00
                        Biaya Angkut Pembelian        .............           Rp 18.000,00
                        Perlengkapan Kantor  .........................           Rp 20.000,00
                        Macam-macam Biaya  .........................           Rp   5.000,00
                                    Kas      .....................................................................   Rp 87.000,00
                        (Untuk mengisi kembali dana kas kecil)
     Dari jurnal pengisian kembali kas kecil diatas, terlihat bahwa rekening Kas Kecil tidak terpengaruh. Pengisian kembali akan mempengaruhi komposisi dana berupa penggantian bukti-bukti pengeluaran dengan uang, tetapi tidak mempengaruhi saldo dana kas kecil.
     Dalam pengisian kembali kas kecil, kadang-kadang terjadi kekurangan atau kelebihan kas. Dengan menggunakan data dalam contoh di atas, uang yang seharusnya tersisa dalam peti adalah Rp 13.000,00 (Rp 100.000,00 – Rp 87.000,00). Bila uang yang sesungguhnya ada dalam peti hanya Rp 12.000,00, maka pengisian kembali harus dilakukan sebesar Rp 88.000,00 agar dana kembali menjadi Rp 100.000,00. Untuk itu perlu disediakan rekening khusus yang disebut rekening Selisih Kas (kadang-kadang disebut rekening Kekurangan dan Kelebihan Kas).
     Jika terjadi kekurangan kas, maka rekening Selisih Kas harus didebet. Sebaliknya, bila uang yang ada dalam peti berjumlah Rp 14.000,00 maka pengisian kembali yang diperlukan hanya Rp 86.000,00. Dalam hal demikian, rekening Selisih Kas harus dikredit. Saldo debet rekening Selisih Kas  dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai biaya lain-lain, sedangkan saldo kredit rekening Selisih Kas dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai pendapatan lain-lain.
     Dana kas kecil harus diisi kembali pada setiap akhir tahun buku, tanpa memandang jumlah kas yang masih tersisa. Pengisian kembali pada akhir tahun buku diperlukan agar semua pengeluaran yang terjadi sejak pengisian yang terakhir sampai akhir tahun buku dapat dilaporkan dalam laporan keuangan.
.      Staf administrasi kantor atau sekretaris membuat permohonan pengisian dana kas kecil (mengisi formulir pengajuan dana kas kecil) kepada bagian keuangan atau bendahara perusahaan dengan melampirkan pembukuan kas kecil bulan sebelumnya yang telah disetujui oleh pimpinan.
1.      Jika permohonan disetujui, administrasi kantor atau sekretaris menerima dana pengisian kas kecil dari bendahara perusahaan berupa uang tunai atau cek
2.      Staf administrasi kantor atau sekretaris mencatat penerimaan dana tersebut ke dalam Bukti Kas Masuk, ditandatangai oleh administrasi kantor atau sekretaris dan kasir atau bendahara serta diketahui atau disetujui oleh pimpinan dari administrasi kantor atau sekretaris  tersebut, serta dilampiri dengan fotokopi cek (bila menggunakan cek). Berilah no bukti Kas Masuk secara urut berdasarkan tanggal.
3.       Catat pemasukan kas ke dalam buku kas
4.      Uang disimpan dalam tempat yang aman. Diataruh dalam peti uang khusus yang berukuran kecil (kotak kas kecil atau cash box), kemudian disimpan dalam lemari yang terkunci.
5.      Bukti Kas Masuk disimpan dalam ordner
6.      Staf administrasi kantor atau sekretaris dapat mengeluarkan dana kas kecil sesuai dengan keperluan atasan atau pimpinan. Staf administrasi kantor atau sekretaris harus dapat mengelola dan mencatat penggunaan dana kas kecil sebaik-baiknya. Segala pengeluaran  harus ada bukti-bukti pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabakan serta sah menurut hukum.
7.      Setiap terjadi pengeluaran, administrasi kantor atau sekretaris harus mencatat pengeluaran tersebut ke dalam Bukti Kas Keluar, kemudian satukan Bukti Kas Keluar dengan bukti transaksi penggunaan uang seperti nota, faktur, dan kuitansi. Berilah nomor bukti secara urut berdasarkan tanggal.
8.      Minta tanda tangan pimpinan pada Bukti Kas Keluar
9.      Catat dan masukkan data Bukti Kas Keluar ke dalam Buku Kas sesuai dengan sistem yang digunakan.
10.  Simpan semua dokumen pengeluaran pada ordner
11.  Buat laporan pertanggungjawaban penggunaan kas keceil lengkap dengan bukti-bukti transaksinya. Laporan ini harus mendapat persetujuan pimpinan yang selanjutnya akan dilaprkan ke bagian keuangan utnuk mendapatkan kembali pengisian dana kas kecil berikutnya, transaksinya begitu seterusnya.



Kedudukan Manajemen Keuangan dalam Suatu Organisasi Perusahaan
Pendahuluan

Lingkup keuangan demikaian luas dan dinamis. Keuangan berpengaruh langsungterhadap kehidupan setiap orang dan organisasi baik yang bersifat keuangan maupun yangnon-keuangan, umum maupun pribadi, besar atau kecil, mencari laba maupun yang tidak mencari laba. Banyak lingkup studi yang dapat di pelajari dan peluang untuk berkarir dalam bidang keuangan.Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam memgelolah uang, yang mempengaruhisetiap orang maupun setiap organisasi.    
Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dalam transffer uang, di antara individu maupun antara bisnis dan pemerintah. Manajemen keuangan dalam banyak hal juga berpengaruh pada pengambilan keputusan sebuah masalah organisasi perusahaan. Keputusan yang berkaitandengan keuangan yaitu berupa asset yang dibutuhkan. Dalam kesempatan kali ini penulisakan membahas tentang Manejemen Keuangan yang berkaitan kedududkan dan perannyadalam sebuah organisasi perusahaan.

Lingkup Utama dan Peluang dalam Keuangan
Ruang lingkup keuangan dapat diringkas dengan melihat peluang karir dalam bidangkeuangan yang menadaji duan bagian utama yaitu jasa keuangan dan manajemen keuanagan.a)

Ø  Jasa KeuanganBerhubungan dengan pemberian nasehat dan perencanaan produk-produk keuangan bagi individu, bisnis dan pemerintah. Peluang kariri dibidang perbankan dan lembagaterkait, perencanaan keuangan pribadi, investasi, real estate dan asuransi. b)

Ø  Manajemen KeuanganBerhubungan dengan tugas sebagai manajer keuangan dalam suatu perusahaan bisnis.Manajer keuangan secar aktif mengelolah urusan keuangan dari berbagai jenis usaha,yang berkaitan dengan keuanagn atau non-keuangan, pribadi maupun publik, besar atau kecil, profit atau non-profit. Mereka melakukan berbagai kegiatan seperti anggaran, perencanaan keuangan, manajemen kas, administrasi kredit, analiasainvestasi dan usaha memperoleh dana.Manajer keuangan harus bertindak sebagai perantara yang berdiri di antara operasi perusahaan dan pasar modal, di mana surat-surat berharga perusahaan di perdagangkan.Peran manajer keuangan ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, yang menelusuri aliran kasdari para insvestor ke perusahaan dan kembali lagi ke investor.

 
Kedudukan Manajer Keuangan
Kedudukan manajemen keuangan dalam suatu struktur organisasi sangat peting.Dewasa ini suatu tanggung jawab manajemen keuangan tidak hanya mencari dana danmengelola kas, tetapi lebih dari itu ikut bertanggung jawab terhadap hampir semua keputusanyang dibuat oleh organisasi perusahaan. Hal ini di sebabkan karena hampir semua keputusanyang dibuat mempunyai konsekuensi dan bermuara pada bidang keuangan.Dalam struktur organisasi perusahaan, secara umum biasanya perusahaanmenggunakan bentuk organisasi fungsuonal, di mana tugas, wewenang dan tanggung jawabdimulai dari direktur utama. Direktur utama menjalankan perusahaan setelah menerima tugas,wewenang, dan tanggung jawab dari dewan komisaris, yang mewakili para pemegang saham,dan memiliki wewenang penuh atas kegiatan operasional perusahaan. Direktur utama dandewan komisaris ini diangkat dan diberhentikan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS).Dalam menjalankan perusahaan, direktur utama membawahi para direktur fungsional,seperti produksi dan operasi, direktur pemasaran, direktur keuangan, dan direktur  personalia/sumber daya manusia. Masing-masing direktur tersebut menjalankan tugas danwewenang sesuai dengan derpartemen atau bagiannya, serta bertanggung jawab penuhkepada direktur utama. Salah satu jabatan direktur adalah direktur keuangan yang bertanggung jawab atas perumusan kebijakan keuangan di perusahaan. Direktur keuangan juga bekerjasama dengan direktur lainnya dalam pengambilan keputusan di bidangnyamasing-masing, yang juga menyangkut aspek keuangan. Tugas lain direktur keuangan adalahmelakukan analisi keuangan yang dibantu oleh bendaharawan perusahaan (treasurer ) dankontroller (controller ).

  
Fungsi keuangan dalam organisasi perusahaan biasanya dipisahkan antara dua jabtan,yaitu bendaharawan ( treasurer  ) dan kontorler (controller ). Tanggung jawab bendaharawandan kontroler dapat dilihat dibawah ini.
Kontroler
Bendaharawan

1. akutansi                                                                   Menempatkan dana
2. melaporkan informasi keuangan                             Memelihara hubungan baik dengan bank 
3. pengamanan catatan/arsip                                       Menginvestasikan dana
4. menafsirkan data keuangan                                    Hubungan dengan investor 
5. penganggaran                                                          Mengelola kas
6. mengendalikan operasi                                            Mengasuransikan aset
7. menilai hasil dan membuat rekomendasi                Memupuk hubungan baik dengan
8. memperisiapkan pajak                                             investor dan para kreditor 
9. mengelola aset                                                         Menilai kredit dan menagih dana
10. melindungi aset                                                     Menempatkan campuran pendanaan
11. laporan kepada instansi pemerintah                      Mengelola dana pensiun
12. daftar gaji


 
Hubungan Manajemen Keuangan dengan Akuntansi
Akutansi dapat di definisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan peringkasan,dan penyajian, dengan cara-cara tertentu transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaanatau unit organisasi lain serta mengadakan penafsiran terhadap hasilnya. Akuntansimempunyai hubungan yang sangat erat dengan manajemen keuangan, tetapi akuntansi tidak sama dengan menajemen keuangan. Akuntansi dan manajemen keuangan mempunyai fokusyang berbeda. Perbedaan utama antara akuntansi dan manajemen keuangan menyangkut penanganan dana dan pembuat keputusan.Akuntansi mencatat sejarah keuangan dari bisnis dan memlihat pembuatan laporanuntuk digunakan oleh pihak luar, seperti para investor dan kreditor.
Hubungan antaraakuntansi dan manajemen keuangan adalah akuntansi menyediakan laporan keuanaganterutama neraca dan laporan laba/rugi, dari laporan ini akan digunakan manajemen keuangansebagai data yang akan di analisis untuk berbagai keperluan, seperti untuk penilaian tentangkesehatan modal kerja, performance perusahaan, dan sebagainya.Akuntansi manajerial yang merupakan ciri pengendalian dari fungsi keuangan,menyediakan informasi keuanagn untuk digunakan dalam pengambilan keputusan tentangmasa depan perusahaan.
Akuntansi manajerial mencakup mempersiapkan laporan yang akandigunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan internal, seperti pembuatananggaran, penetapan biaya dan harga, penganggaran modal, pengkajian kinerja, analisis BEP, penetapan harga transfer, dan analisis tingakat pendapatan. Informasi akuntansi manajerial penting bagi direktur/manajer keuangan.
Hasil analisis manajemen keuangan tidak hanyadigunakan hanya bagi pengambilan manajemen internal, tetapi juga bagi pihak lain, sepertikreditur, investor, serikat buruh, pemerintah, maupun pihak lain.Dari hal di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi digunakan oleh paradirektur/manajer keuangan untuk pembuatan keputusan tentang penggunaan dana supayadapat dipenuhi tujuan perusahaan dan memperkirakan pendapatan di masa yang akan datang.Fungsi manajemen kauangan menganalisis informasi akuntasi untuk memperbaiki keputusanyang dapat mempengaruhi perusahaan.
 
Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan
Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang dicapai.Pengertian tujuan berbeda dengan sasaran atau terget. Sasaran adalah setiap tujuan darikegiata-kegiatan yang dilakukan. Tujuan mempunyai pengertian yang lebih luas, sedangkansasaran mempunyai pengertian yang lebih khusus.
Tujuan manajemen keuangan tidak dapat dilepaskan dari tujaun perusahaan secaraumum. Tujuan perusahaan secar umum biasanya meliputi: kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profabilitas. Tujuan perusahaan ini kemudian dijabarkan pada masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. Misalany bagian pemasaran, mungkinmenjabarkan tujuan ini menjadi peningkatan penjualan atau usaha memasuki daerah pasar  baru. Bagian produksi dan operasi dapat menjabarkannya menjadi penurunan biaya produksidan operasi atau usaha untuk mempercepat proses produksi sehingga efisiensi dapatmeningkat.
Ada lima macam tujuan manajemen keuangan, pertama, memaksimumkankekayaan/kemakmuran para pemegang saham. Indikator kekayaan para pemegang sahamdapat dilihat dari harga/nilai saham yang dimiliki. Perusahaan dengan prestasi lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya, pemegang sahamnya akan merasakan ataumenikmati kenaikan nilai saham yang lebih tinggi, dan memperoleh kemudahan untuk menambah dana baru jika diperlukan. Kedua, kemaksimuman laba. Memaksimumkan labakekayaan lebih dipilih dibandingkan memeaksimumkan laba karena beberapa perimbangan.
Ada empat pertimbangan mengapa memaksimumkan kekayaan lebih dipilhdibandingkan dengan memaksimumkan laba:
1. Kekyaan untuk jangka panjang.
2. Risiko atau ketidakpastian
3. Penjadwalan hasil
4. Pendapatan para pemegang saham

Ketiga, memaksimumkan ganjaran bagi manajemen. Ganjaran,kompensasi bagi paramanajemen biasanya berupa fasilitas yang diberikan, dan bentuk intensif lainnya,memaksimumkan ganjaran bagi para manajer ditunjukan untuk memaksimumkan produktifitas mereka, sehingga dengan demikian diharapkan perusahaan akan dapat tumbuhdan berkembang. Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi akan memingkatkannilai saham perusahaan.


Keempat, sasaran keperilakuan. Manajemen keuangan yang bijaksana juga ditujukan pada sasaran perilaku. Kebijakan di bidang keuangan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi perusahaan agar berperilaku tertentu, sesuai denganyang dikehendaki manajemen, seperti semangat kerja yang tinggi dan loyalitas. Sebagaicontoh, adanya rencana kenaikan upah atau gaji, kemungkinan besar ditujukan untuk  peningkatan semangat kerja dan loyalitas. Bagi perusahaan, hal ini merupakan salah satu caramengantisipasi keluarnya karyawan terlatih dan pembajakan karyawan oleh perusahaan lain.Tujuan akhir adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial ini, secara umum meliputi:
1. Melindungi konsumen
2. Membayar upah/gaji yang wajar kepada karyawan
3. Menjaga keselamatan perkerja
4. Memberi bantuan dalam bidang pendidikan
5. Menjaga kebersihan lingkungan, air, dan udara
6. Berpartisipasi dalam peningkatan dan pengembangan kebudayaan

Fungsi merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi manajemen keuangan dapat dilihat daritanggung jawab dan tugas dari seorang direktur/manajer keuangan. Meskipun tugas dantanggung jawab untuk setiap perusahaan berbeda, tetapi secara umum dapat dikelompokkanmenjadi tiga macam, yang masing-masing menhasilkan kebijakan tersendiri.Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi:1.
Keputusan investasi. Keputusan investasi akan menghasilkan kebijakan investasi.Kebijakan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan mengalokasikandana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masayang akan datang.2.
Keputusan pembiayaan kegiatan usaha. Keputusan pembiayaan kegiatan ini akanmenghasilkan kebijakan sumber dana. Dalam hal ini seorang manejer keuangandituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber danayang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasiserta kegiatannya usahanya.3.
Keputusan manajemen aktiva. Jika aktiva telah diperoleh dan pendaan tepat telahtersedia, aktiva-aktiva yang ada tetap memerlukan pengolahan yang efisien. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap bermacam-macam tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap aktiva yang ada. Tanggung jawab inimenuntut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar dari pada aktiva tetap.Ada pun tugas dan tanggung jawab manajer keuanagn secara terperinci dapat disebutkan sebagai berikut:
1.Perencanaa dan peramalan di bidang keuangan.
2.Keputusan investasi dan pembiayaan.
3.Bersama-sama para manajer lai berusahameningkatkan efisiensi operasi perusahaan.
4.Penggunaan pasar uang dan pasar modal.
5.Mengelolah sumber-sumber dana, seperti kas, piutang, dan persediaan
6. Membuat keputusan tentang struktur permodalan dan modal..
 


Kesimpulan
Sebuah organisasi atau lembaga perusahaan merupakan suatu padauan atara tiap bagian, dan peran manajer keuangan tidak kal pentingnya dengan peran dan kedudukanmanajer lainnya. Sebuah organisasi profit maupun lembaga non-profit memerlukan peran darimanajer keuangan untuk pengambilan sebuah keputusan tentang keuangan, semua keputusanyang dibuat mempunyai konsekuensi dan bermuara pada bidang keuangan.Dalam struktur organisasi perusahaan, secara umum biasanya perusahaanmenggunakan bentuk organisasi fungsuonal, di mana tugas, wewenang dan tanggung jawabdimulai dari direktur utama. Direktur utama dan dewan komisaris ini diangkat dandiberhentikan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Manejer keuangan dalam struktur perusahaan, sebanding dengan manejer bagian lain.Tugas manejer keuangan adalah untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan dan menjagahubungan baik dengan pihak bank dan investor atau pemegang saham. Apabila hubunga perusahaan dengan pihak bank dan investor baik, maka perusahaan akan dipercaya danmendapatkan keuntungan besar.Dalam tantangannya, menejer keuangan akan dihapkan dengan resiko-resikokeuangan, manajer keuangan harus jeli melihat perkembangan dunia saham dan kejadianyang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Jiwa tanggung jawab yang besar harusdimiliki oleh manajer keuangan apalagi dalam pengambilan keputusan untuk masa depan perusahaan.